ARTI WALL (DINDING) PADA FACEBOOK
{Antara Facebook dan Yahudi}
Oleh: Muhammad Utsman Fitriadi
1. Tembok Ratapan
Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer
ini adalah kota yang berdiri di sekitar
pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs
suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi
magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru
dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan,
misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang
dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman dan
Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara
Romawi pada 70 Masehi. Bangsa Yahudi percaya
tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini
berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di
tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan.
Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru dunia
juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu
tembok ratapan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok
Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan”
karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi
dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain
mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga
meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong
kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding
itu.
2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan
Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall (Dinding/
Tembok)? Karena pemiliknya -Mark Zuckerberg-
adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir dia
mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin)
terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di
Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan.
Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah
dengan berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka
dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan
doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa
mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang
disisipkan pada celah-celah dinding itu. Itulah
(mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat,
dan sebagainya.
3. Tembok Ratapan = Wall Facebook?
Tembok ratapan itu kini masih berdiri, dan masih
banyak orang datang ke sana untuk berdoa dan
meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapan
nya lalu menyelipkannya ke dinding- dinding
tembok itu. Nah, kini ada sebuah tembok baru
yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang
datang ke tembok ratapan sebagian besar adalah
orang-orang yahudi, maka di tembok baru itu,
yang datang meratap bukan saja orang-orang
yahudi, tetapi juga orang-orang Muslim dan
orang-orang umum. Mereka dengan leluasa
meratap, mengeluarkan keluh kesahnya,
menuliskan harapan-harapannya, dan
menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok
Ratapan di Palestina hanya sedikit
pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka
tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh
pengunjung dari segala penjuru dunia tiap
harinya. Bahkan ada yang setiap hari tidak
pernah meninggalkan tembok baru ini saking
khusyuknya ibadah mereka di tempat itu.
Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para
pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi
tembok-tembok itu. Bahkan,mereka diberikan
kemudahan dengan dibebaskannya mereka
membuat privatisasi pada sebagian tembok
tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya,
menyelipkan keluh kesah dan doa-doa panjangnya
di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini
mereka juga dapat menyelipkan foto-foto diri
mereka. Mereka juga dapat berinteraksi dengan
pengunjung lain yang juga menjadi peratap di
tembok itu. Kadang, mereka saling bertukar
komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar
celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka.
Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu alami…
Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu
bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal
istilah wall/dinding. Di sana kita biasa
mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan
sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan
konsep tembok ratapannya orang yahudi. Bedanya,
tembok ratapan kita itu adalah tembok maya,
sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat
nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang
yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya,
bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik
dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
4. Sekedar Renungan dan Nasehat
Terus terang hati ini merasa tidak enak melihat
banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat
muncul dari account teman-teman. Tidak mengapa
jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu,
nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun
kalau sekedar isi hati, luapan perasaan,
kekecewaan, kegaguman atau entah apapun
namanya yang kiranya tidak bermanfaat maka
kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb
atau yang lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal
tersebut juga tidak baik untuk menjaga ‘privasi’
dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita
senantiasa menjaga waktu kita, jangan hanya
dihabiskan untuk sekedar update status atau
membalas/berkomentar pada status- status yang
tidak jelas.
Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia
berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam : “Sebagian dari kebaikan
keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu
yang tidak berguna baginya.” [Hadis hasan
riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]
5. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu
facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa
banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat
agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link
mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada
jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat
tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang
lain apalagi dalam masalah agama yang dapat
mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang
paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al
Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi
petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat
ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang
melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda, “Jika Allah memberikan hidayah kepada
seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih
baik bagimu daripada mendapatkan unta merah
(harta yang paling berharga orang Arab saat
itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita
dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh
5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan,
betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi,
facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam
ini, sungguh sangat bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng update statusnya
agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya.
Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya
menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi
kebanggaan di statusnya. Dan fenomena demikian
menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam,
hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan
‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan
mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang
melindas semua tata krama tentang malu, tentang
menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menegaskan dengan sindiran keras kepada kita,
“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa
yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up
date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas,
entah apa tujuannya selain untuk numpang beken,
cari perhatian dan pengin ada komen- komen dari
lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….
Sahabatku, alangkah lebih baiknya jika kita
memanfaatkan facebook untuk hal-hal yang bernilai
positif, saling berkirim tausiyah, saling memberi
semangat dan motivasi. Mulai sekarang jauhi
kata-kata negative dan hal-hal yang tidak
bermanfaat di facebook. Jangan jadikan dinding
facebook kita sebagai dinding ratapan, tempat untuk
mengeluarkan segala keluh kesah, mengeluarkan
emosi dan amarah, yang bisa jadi hal itu dapat
melukai hati sahabat-sahabat kita. Mulai saat ini
mari kita gunakan facebook untuk kebaikan, untuk
menambah pundi-pundi pahala kita, saling
berbagi motivasi dan nasihat. Karena Berbagi itu
Indah. ^_^
0 comments:
Post a Comment
[+] Posting Sesuai Isi Pos
[+] Jangan Komentar Berbau Sara, Kotor atau Sejenisnya
[+] Jangan Menaruh Link Hidup maupun Mati
Terima Kasih :)