Suatu hari selese makan bakso, lalu aku membayarnya kpd tukang bakso ...
Ada satu hal yg membuatku heran..
Joni tukang bakso itu memisahkan uang yg diterimanya. Yg 1 disimpan dilaci, yg 1 ke dompet, yg lainnya ke omplong (Bahasa Indonesiane omplong opo yo :D). Lalu aku bertanya.
"Jon, kalo blh tau, knp uang2 itu km pisahkan?" "Iya pak, aku sdh memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yg sdh berlangsung hampir 17 thn. Tujuannya aku hanya ingin memisahkan mana yg mnjdi hak ku, mana yg menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yg mnjdi hak cita2 penyempurnaan iman ".
"Maksude jon?"
"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dgn sesama. aku membagi 3, dgn pembagian sbg berikut :
1. Uang yg masuk ke dompet, artinya tk memenuhi keperluan hidup sehari - hari ku dan keluarga.
2. Uang yg masuk ke laci, artinya utk infaq/sedekah, atau utk melaksanakan ibadah Qurban.
3. Uang yg masuk ke omplong, krn aku ingin menyempurnakan agama yg aku pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kpd umatnya yg mampu, utk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yg besar. Maka aku berdiskusi dgn istri dan dia menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, aku hrs menyisihkan sebagian penghasilan sbg tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 thn menabung, sekitar 1 tahun lagi aku dan istri bisa melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat tersentuh mendengar jwban itu. Sungguh sebuah jwban sederhana yg sangat mulia. Bahkan mungkin kita yg memiliki nasib sedikit lebih baik dari si joni tukang bakso itu, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dlm hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tdk mampu atau blm ada rejeki.
"Iya emg bagus., tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yg mampu, termasuk memiliki kemampuan dlm biaya.."
Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu klu bicara soal mampu atau tdk mampu ini. Krn definisi mampu bukan hak pak RT, pak RW, lurah, Camat, pak Raden, pak Subaidi (guru mat), atau Presiden.
Definisi "mampu" adlh sebuah definisi dimn kita diberi kebebasan utk mendefinisikannya sendiri. Klu kita mendefinisikan diri sendiri sbg org tdk mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tdk mampu. Sebaliknya klu kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dgn segala kekuasaan dan kewenangan-Nya, Allah akan memberi kemampuan pada kita".
Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso.
#Sory nek kata2ne terlalu 4L4Y :D


0 comments:
Post a Comment
[+] Posting Sesuai Isi Pos
[+] Jangan Komentar Berbau Sara, Kotor atau Sejenisnya
[+] Jangan Menaruh Link Hidup maupun Mati
Terima Kasih :)