Home » » BAHAYA TOMCAT

BAHAYA TOMCAT

Written By Rienaldi Deathcore (S B H C) on Wednesday, March 21, 2012 | 4:12 PM



Hati-hati, ada serangga membahayakan siap menebar racun mematikan. Namanya Tomcat. Bahkan, Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT sudah memberikan surat selebaran kepada para warganya agar berhat-hati dengan binatang ini.

Dalam suratnya, Wali Kota Surabaya meminta kepada warganya untuk langsung menghubungi Dinas Pertanian Kota Surabaya, bila menemukan binatang ini. Bila menemukan, silahkan menghubungi 031.8275404 atau menghubungi Ir.Alexandre S Siahaya MT, Hp:081231343335

Apa itu Tomcat? Dari berbagai sumber yang didapat tribunnews, binatang ini dikenal dengan nama ilmiah kumbang rove, hewan semacam semut besar, bersayap, dengan warna belang-belang hitam dan merah. Racunnya, 12 kali lebih mematikan daripada bisa ular cobra. Jika merayap di handuk, baju, sprei ato bahkan lantai rumah harus segera dibersihkan dengan air dan sabun, karena pada saat merayap saja langsung mengeluarkan toksin melalui kulit tubuhnya.

Kalau sadar kulit anda kena Tomcat segeralah dicuci pake sabun, jangan dikasih odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah.Kulit yang terkena toksin Tomcat akan merah meradang mirip herpes tapi tak sama.

Herpes disertai nyeri di syaraf anggota tubuh yang kena. Misalnya, bila tangan kiri kena herpes, maka syaraf-syaraf bagian kiri akan nyeri. Toksin tomcat tidak seperti itu, hanya merah meradang disertai nanah bintik kecil-kecil.

Obatnya, salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau Salep betametasone+antibiotik neomycin sulfat-3xsehari atau Salep Acyclovir 5% . Untuk lebih jelasnya, tanya apoteker atau silahkan langsung ke dokter umum atau kulit. Jangan lupa bilang kalau kena Tomcat agar dokter tidak salah memberi obat herpes.

KENAPA DI BERI NAMA TOMCAT

Serangga tomcat belakangan menghebohkan masyarakat karena menyerang warga Surabaya. Korban serangan tomcat mengalami dermatitis, kulitnya seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal.

Di balik persoalan mencegah serangan, mengobati luka yang ditimbulkan, maupun apa penyebab munculnya serangga ini, ada hal lain yang cukup menarik, yakni soal nama. Mengapa diberi nama tomcat?

Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf, mengungkapkan bahwa serangga tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia.

Di beberapa wilayah Indonesia, serangga tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Aunu, kumbang ini sejatinya merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes.

"Masyarakat menyebutnya tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14," ungkap Aunu lewat e-mail kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2012).

Nama tomcat sendiri sebenarnya di luar negeri merupakan merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut. Tomcat juga merupakan produk pestisida.

Kumbang tomcat dalam bahasa Inggris juga sering disebut rove beetle. Jenis kumbang ini mencakup famili Staphylinidae, terdiri dari ribuan genus dan kurang lebih 46.000 spesies.

Spesies Paederus fiscipes adalah salah satu jenis kumbang yang masuk dalam genus Paederus. Totalnya, ada sekitar 12 spesies yang masuk genus tersebut.

Ciri-ciri serangga ini adalah memiliki kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, dan sayap kebiruan. Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini punya racun. Ukurannya sekitar 7-10 mm.

Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari, serangga ini biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama padi lainnya.

"Jadi, sebetulnya kumbang tomcat ini atau Paederus fuscipes adalah serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama padi," jelas Aunu.

Pada malam hari, serangga ini cenderung tertarik pada cahaya lampu. Hal inilah yang menurut Aunu memicu masuknya tomcat ke rumah atau apartemen warga di Surabaya.

Adapun dermatitis yang dialami warga diakibatkan oleh racun paederin yang diproduksi serangga dengan bantuan bakteri. Racun akan keluar saat serangga dalam bahaya atau dipencet.

Terkait dengan pencegahan serangan-serangga ini, Aunu mengimbau masyarakat untuk menutup jendela atau pintu rapat saat malam sebelum menyalakan lampu. Ventilasi jendela bisa ditutup dengan kain kasa untuk memperkecil kemungkinan tomcat masuk.

Warga juga diimbau tidak memencet jika serangga hinggap di bagian tubuh, cukup menghalau dengan kertas atau tiupan. Bila sampai terkena racun, maka langkah pertama adalah membasuh kulit dengan sabun beberapa kali.

0 comments:

Post a Comment

[+] Posting Sesuai Isi Pos
[+] Jangan Komentar Berbau Sara, Kotor atau Sejenisnya
[+] Jangan Menaruh Link Hidup maupun Mati

Terima Kasih :)